Tahukah Anda tentang penyakit degenerasi makula atau Age-Related Macular Degeneration (AMD)? Gangguan penglihatan yang rentan dialami oleh lansia ini bisa dikatakan menyebar cukup luas di seluruh dunia. Disebutkan dalam artikel oleh Bright Focus Foundation, sekitar 11 juta orang di Amerika Serikat mengalami penyakit degenerasi makula! Belum lagi, dalam skala global, jumlah orang yang mengidap gangguan penyakit penglihatan ini diperkirakan akan mencapai 288 juta pada 2040!
Fakta ini menunjukkan bahwa melindungi makula mata dari kondisi degenerasi adalah hal yang sangat krusial! Bagaimana caranya? Sebaiknya, pahami penjelasan berikut terlebih dahulu!
Apa yang Dimaksud dengan Makula?

Makula adalah titik oval berukuran sekitar 5 mm dan berwarna kuning yang berada di tengah-tengah retina manusia. Warna kuning makula berasal dari dua xantofil, yakhni zeaxanthin dan lutein. Organ ini tersusun oleh lapisan sel ganglion dan bagian tengahnya terdiri dari fovea. Fovea merupakan lubang yang terdiri atas sel kerucut dan tidak berbatang. Pada makula, terdapat pula bagian parafovea, perifovea, umbo, Foveal Avascular Zone (FAZ), dan foveola.
Bagaimana Fungsi Makula pada Mata?
Makula yang berada di tengah retina sangatlah kecil. Meskipun begitu, organ ini sangat berperan dalam memberikan penglihatan yang jelas serta kemampuan untuk melihat hal-hal detail. Makula juga membuat manusia dapat melihat dunia dalam warna dan melihat secara “20/20“.
Sederhananya, seperti film dalam kamera, retina menerima sinar dari depan mata dan mentransmisikannya melalui saraf optik menuju otak yang menjadi tempat konversi cahaya menjadi gambar. Sel-sel fotoreseptor pada makula yang sensitif terhadap cahaya berfungsi mengendalikan seluruh penglihatan pusat mata. Berkat fungsi ini, manusia dapat melakukan berbagai kegiatan, seperti membaca buku, melihat jalanan saat mengemudi, menonton televisi, dan memperhatikan wajah beserta detailnya.
Terdapat dua jenis sel fotoreseptor yang ada pada kornea, yakni kerucut dan batang. Batang memberikan kemampuan melihat dalam kondisi tingkat cahaya rendah, sedangkan kerucut memberikan penglihatan tajam dan diskriminasi warna. Oleh karena makula yang terdiri atas banyak kerucut, mata akan melihat secara fokus dalam kondisi pencahayaan terang. Sementara itu, bagian batang yang terletak di periferi retina membuat seseorang mampu melihat objek samar ketika tidak memandangnya secara langsung.
Kenali Penyebab Penyakit Degenerasi Makula Sejak Dini!

Penyakit degenerasi makula atau AMD terjadi ketika sel-sel dalam makula berdegenerasi. Jika makula rusak, penglihatan pusat yang Anda gunakan untuk membaca, mengemudi, mengenali wajah, atau mengerjakan detail-detail rumit akan terpengaruh. Kerusakan tersebut terjadi pada tingkat lapisan sel dalam retina yang disebut epitel pigmen retina.
Bagian retina lain berfungsi sebagai penglihatan periferal, yaitu penglihatan “sisi” yang tidak terfokus. Tanpa makula, manusia memang tetap bisa melihat dan menyadari objek. Namun demikian, kehilangan penglihatan pusat akan membuat Anda tidak bisa melihat secara normal.
Penyakit degenerasi makula terbagi atas dua jenis, yaitu kering dan basah. Jenis penyakit degenerasi makula kering disebabkan oleh sel-sel epitel pigmen retina yang fungsinya melemah seiring beranjaknya usia. Sel-sel ini perlahan-lahan gagal menyerap nutrisi yang cukup untuk dibawa menuju bagian kerucut dan batang, lalu tidak membersihkan material buangan. Hasilnya, sisa-sisa abnormal yang disebut drusen menumpuk di bawah retina. Lama-kelamaan, epitel pigmen retina beserta batang dan kerucut akan berdegenerasi, berhenti bekerja, dan mati.
Sementara itu, pada jenis penyakit degenerasi makula basah, pembuluh darah baru tumbuh di dalam lapisan retina dari koroid. Alasan yang menyebabkan hal ini masih belum diketahui, walaupun material buangan atau kekurangan oksigen bisa jadi berkaitan.
Sebagai tambahan, beberapa faktor yang bisa mempercepat terjadinya degenerasi makula adalah , genetik, ras, merokok, masalah berat badan dan penyakit kardiovaskular.
Gejala dan Tanda Penyakit Degenerasi Makula

Penyakit degenerasi makula tidak menyakitkan. Jadi, pada awalnya, Anda tidak akan menyadari gejalanya. Gangguan penglihatan ini bahkan tidak bisa didiagnosis sampai menjadi parah dan memengaruhi kedua mata. Beberapa gejala degenerasi makula, antara lain,
- Penglihatan normal berkurang atau memburuk. Pandangan Anda akan mengabur dan sulit dipakai untuk membaca atau mengemudi atau mengenali seseorang.
- Pada penglihatan bagian tengah, muncul area yang samar dan gelap.
- Titik buta atau blind spot bisa terlihat muncul di tengah penglihatan.
- Pada kasus tertentu, gangguan ini memperburuk atau mengacaukan persepsi warna.
Siapa yang Rentan Mengalami Penyakit Degenerasi Makula?
Penyakit degenerasi makula hanya terjadi pada lansia—meskipun terdapat ada beberapa jenis kasus yang menyerang usia muda. Gangguan ini menjadi penyebab paling umum dari masalah penglihatan. Terlebih, kasus penyakit degenerasi makula akan semakin bertambah seiring beranjaknya usia.
Penyakit ini biasanya berawal pada satu mata. Dilansir oleh Patient, sekitar 5 dari 100 orang berumur 65 tahun dan 12 dari 100 orang berusia 80 tahun mempunyai gangguan penyakit degenerasi makula akut. Selain itu, wanita cenderung lebih berisiko mengidap gangguan penyakit ini ketimbang laki-laki.
Jika dilihat dari etnis, orang kaukasoid lebih mudah terkena degenerasi makular ketimbang etnis Asia dan Afrika. Tak hanya itu, orang-orang yang merokok, kelebihan berat badan, dan menderita penyakit kardiovaskular juga rentan terhadap gangguan penglihatan ini.
Pengobatan Penyakit Degenerasi Makula

Degenerasi makular memang tidak bisa sembuh secara total. Namun, Anda dapat melakukan langkah-langkah pengobatan sebagai berikut:
Baca juga: Mudah Banget! 8 Cara Menjaga Kesehatan Mata Secara Alami
1. Pengobatan Anti-VEGF (Anti-Vascular Endothelial Growth Factor)
Pengobatan ini ditujukan untuk penyakit degenerasi makula basah dan dapat mencegah atau menghambat kehilangan penglihatan. VEGF adalah protein kimia yang berkaitan dengan pembentukan pembuluh darah baru pada makula. Dengan memblokir protein ini, gangguan degenerasi dapat dicegah.
2. Pengobatan Sistem Lensa Intraokular
Pengobatan ini merupakan pendekatan baru yang berpotensi membawa manfaat bagi penderita penyakit degenerasi makula kering. Sistem lensa intraokular menggunakan seperangkat lensa atau teleskop miniatur untuk membelokkan gambar visual pusat dari makula dan mengarahkannya ke bagian retina yang masih berfungsi.
Lensa akan memfokuskan dan memperbesar gambar pusat pada bagian mata baru yang masih berfungsi normal. Otak akan beradaptasi dan memakai bagian normal tersebut untuk melihat gambar pusat. Setelah melakukan prosedur ini, pasien membutuhkan rehabilitasi visual.
3. Mengonsumsi Suplemen untuk Kesehatan Mata
Banyak studi yang dilakukan untuk menyelidiki manfaat suplemen vitamin dan mineral dalam mencegah atau menghambat risiko kehilangan penglihatan akibat degenerasi makula. Sebagai contoh, terdapat dua riset yang dilakukan oleh National Eye Institute di Amerika Serikat, yaitu Age-Related Eye Disease Study (AREDS) dan AREDS2.
Pada AREDS2, peneliti menemukan bahwa melengkapi diet harian dengan suplemen yang tinggi akan antioksidan, seperti vitamin C, vitamin E, zeaksantin, dan lutein, serta mineral zink dan tembaga dapat memperlambat progres degenerasi atau menghambat kehilangan penglihatan pada penderita. Lebih spesifik, pengurangan risiko bisa mencapai 25 persen, sedangkan penghambatan kehilangan penglihatan dapat berkurang sekitar 20 persen.
Oleh karena itu, jika ingin mencegah degenerasi, Anda perlu mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral jasa maklon produk herbal yang bermanfaat untuk mata. Sebut saja, EYE SUPPLEMENT- VISION HEALTH. Produk ini direkomendasikan karena dapat membantu mengurangi beragam risiko penyakit mata, termasuk penyakit degenerasi makula.
Semakin berjalannya waktu, semakin rentan pula bagi seseorang untuk mengalami penyakit degenerasi makula. Maka dari itu, jagalah kesehatan mata Anda sejak dini dengan menjalankan pola hidup sehat, seperti beristirahat, berolahraga, atau mengonsumsi makanan dan produk suplemen herbal yang menyehatkan mata. Jika mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan di atas, segera hubungi atau kunjungi spesialis mata yang terpercaya. Salam sehat selalu!