Home Seputar Kesehatan Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi Radang Sendi

Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi Radang Sendi

by CORIATE

Waspadalah dengan radang sendi! Penyakit dengan nama lain “artritis” ini bisa menyerang siapa pun, tanpa mengenal gender dan usia. Berdasarkan studi dengan cakupan wilayah Indonesia, kasus artritis terbilang sangat umum, yakni sekitar 2 juta kasus per tahun.

Sayangnya, masih banyak orang yang cuek dengan kesehatan tulang dan sendi. Ketidakacuhan inilah yang membuat risiko terkena artritis semakin meningkat. Tentu Anda tidak mau menjadi salah satu pasien penyakit ini, bukan? Kalau begitu, sebaiknya baca seluk-beluk tentang artritis berikut!

Penyebab Radang Sendi

Inilah beberapa hal yang mendorong atau meningkatkan risiko munculnya artritis:

  1. Obesitas
  2. Autoimun
  3. Infeksi
  4. Asam urat
  5. Cedera
  6. Usia di atas 65 tahun

Apa Saja Gejala Radang Sendi?

Agungsejahteragroup Gejala Radang Sendi Lutut Ngilu 1170 x 780

Gejala artritis meliputi nyeri dan keterbatasan fungsi sendi. Radang sendi ditandai pula dengan kaku, bengkak, kemerahan, dan rasa panas. Perlu diingat,

  1. Kaku sendi bisa melemahkan fungsi persendian.
  2. Peradangan dapat terasa atau tidak terasa nyeri.
  3. Ketika artritis mempengaruhi sendi-sendi kecil pada jari, akan terjadi pertumbuhan tulang dan kesulitan untuk mencengkeram.
  4. Saat artritis menyerang sendi besar, misalnya lutut, bisa terjadi hilangnya tulang rawan dan keterbatasan gerak akibat kerusakan sendi.

Cara Mengatasi Radang Sendi

Ilustrasi gambar seseorang yang sedang mengalami kesakitan akibat penyakit radang sendi

Kebanyakan orang yang memiliki artritis merasakan ketidaknyamanan saat melakukan berbagai kegiatan. Berikut beberapa cara untuk mengatasinya:

1. Atasi Rasa Nyeri dengan Metode Sederhana

  1. Gunakan kain hangat untuk membalut area yang terkena radang sendi.
  2. Tempelkan es di bagian peradangan untuk meredakan nyeri dan pembengkakan.
  3. Gunakan anggota tubuh lain sementara untuk mengurangi ketegangan sendi.
  4. Pakai belat ataupun brace untuk menyangga sendi yang sakit.

2. Konsumsi Obat Bebas (OTC/Over-the-Counter)

Nyeri mereda adalah salah satu tujuan utama dari penanganan artritis. Mayoritas ahli kesehatan akan merekomendasikan obat bebas sebagai permulaan. Berikut beberapa obat yang umum disarankan oleh dokter:

  1. Tilenol (Asetaminofen) — Obat yang tidak memiliki banyak efek samping, tetapi dapat meredakan inflamasi. Jangan mengkonsumsi lebih dari 4.000 mg per hari untuk menghindari kerusakan hati.
  2. Non-Steroidal Anti-inflammatory Drugs (NSAID) — Contohnya, ibuprofen, aspirin, dan naproksen. Jika Anda mengkonsumsinya dalam jumlah banyak dan jangka panjang, segera hubungi dokter untuk memantau risiko efek samping.
  3. Krim Kulit Topikal — Salah satu opsi yang biasanya mengandung NSAID dan kapsaisin atau mentol.

3. Ikuti Resep Dokter

Tergantung tingkat keparahannya, dokter spesialis akan meresepkan 1–2 obat. Berikut kategori obat yang biasa diresepkan:

  1. NSAID dan Inhibitor COX-2 — NSAID bekerja memblokir enzim siklooksigenase alias COX. COX-1 berperan menstabilkan kesehatan, sedangkan COX-2 bekerja pada area inflamasi. Kandungan yang umumnya diresepkan, antara lain, piroksikam, indometasin, meloksikam, sulindak, diflunisal, dan nabumeton.
  2. Analgesik — Obat pereda nyeri yang dapat mengatasi inflamasi. Analgesik yang paling sering dipakai adalah asetaminofen.
  3. Kortikosteroid — Obat ini dapat meredakan pembengkakan dan inflamasi. Kortikosteroid punya risiko yang berbahaya apabila dikonsumsi dalam jangka panjang dan dosis tinggi. Contoh kortikosteroid yang kerap diresepkan, misalnya, deksametason, hidrokortison, dan prednison.
  4. Disease-Modifying Anti-Rheumatic Drugs (DMARD) — Obat ini membantu menghentikan progres penyakit dan kerusakan persendian. DMARD umumnya membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk benar menunjukkan hasil.

4. Lengkapi Nutrisi Tubuh dengan Suplemen

Konsumsi suplemen juga bisa menjadi langkah tepat untuk mendukung penanganan artritis. Produk suplemen nutrisi yang berkualitas kerap menunjukkan hasil yang positif dalam mengatasi gejala-gejala artritis, seperti nyeri dan kaku. Suplemen untuk artritis biasanya mengandung glukosamina, kondroitin, asam lemak omega-3, kurkumin, dan SAMe.

Salah satu produk yang mampu membantu mengatasi atau mencegah radang sendi adalah JOINT SUPPLEMENT- JOINT HEALTH. Suplemen ini tidak hanya bisa dikonsumsi oleh penderita artritis, tetapi juga bermanfaat untuk orang-orang yang ingin mencegah penyakit dan memperkuat kesehatan sendi. Bahan-bahannya pun berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan persendian sehingga Anda tidak perlu khawatir saat mengkonsumsinya.

Apakah Radang Sendi Bisa Sembuh Sendiri?

Sayangnya, jawabannya adalah “tidak”. Meskipun tidak dapat sembuh dengan sendirinya, Anda tetap bisa melakukan langkah-langkah untuk mengurangi progres penyakit. Maka dari itu, pilihlah prosedur penanganan yang tepat agar tubuh bisa mengelola rasa sakit serta mempertahankan atau malah meningkatkan fungsi persendian. Dengan demikian, Anda dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan lebih baik.

Pantangan Radang Sendi

Selama mengalami penyakit ini, jangan lakukan hal-hal berikut:

1. Jangan Malas Bergerak

Agungsejahteragroup Malas Bergerak 1170 x 780

Banyak orang yang menderita artritis takut untuk bergerak karena khawatir akan mengalami sakit yang lebih parah. Alhasil, mereka cenderung mengurangi latihan fisik. Faktanya, ini adalah kesalahpahaman yang masih melekat di benak banyak orang.

Pada waktu yang sama, jarang bergerak malah akan membuat persendian semakin sakit dan dapat memperparah kondisi artritis. Sebaliknya, latihan fisik rutin akan membuat persendian terbiasa bergerak, mencegah kaku, memperkuat otot di sekitar sendi, dan memperbaiki mobilitas.

2. Jangan Jadi Sedentari!

Agungsejahteragroup Malas Kerja Bergerak 1170 x 780

Tidak hanya berpikir bahwa penderita artritis tidak perlu bergerak banyak, orang-orang pun menganggap bahwa gaya hidup sedentari / terlalu banyak duduk adalah hal yang mereka perlukan. Tentu saja, penting untuk beristirahat setelah melakukan aktivitas sehari-hari. Namun, apabila tubuh masih mampu, jangan biasakan diri untuk duduk-duduk saja.

3. Berhenti Menganggap Obat Tidak Diperlukan

Agungsejahteragroup Stop Atau Kurangi 1170 x 780

Sebagian penderita artritis menghindari obat pereda nyeri karena takut kecanduan. Mereka juga memilih untuk tidak mengonsumsi obat biologis karena takut akan resiko efek samping yang berbahaya. Jangan beranggapan seperti ini, ya! Ingat bahwa ahli kesehatan profesional tidak akan memberikan Anda obat yang menyakitkan atau membuat kecanduan, asalkan dikonsumsi sesuai anjuran.

4. Berhenti Mempertahankan Pola Makan Tak Sehat

Agungsejahteragroup Kebiasaan Makan yang Buruk 1170 x 780

Apa hubungannya pola makan dengan artritis? Makan teratur dan menjaga berat badan ideal sangat penting ketika menderita artritis. Pasalnya, kelebihan berat badan akan membuat persendian kesulitan menanggung beban dan mengalami stres yang akan memperparah rasa sakit.

5. Jangan Mengabaikan Batasan Fisik Anda

cara menjaga kesehatan sendi pemanasan sebelum berolahraga

Seperti halnya penderita artritis yang takut bergerak, ada pula penderita yang tidak memedulikan batasan fisiknya. Berlebihan melakukan kegiatan sama berbahayanya dengan malas-malasan. Bisa-bisa, tidak hanya nyeri, persendian dapat mengalami kerusakan! Oleh karena itu, triknya adalah menyesuaikan alur aktivitas Anda. Kenali rasa sakit dan pilihlah aktivitas berdasarkan batasan fisik.

Demikian informasi ringkas seputar radang sendi yang patut dipahami. Sebisa mungkin, cegah diri Anda dari penyakit ini dengan menerapkan pola hidup sehat secara rutin sejak dini. Jika memang sudah terkena artritis, jangan abaikan dan segera minta pertolongan dari ahli kesehatan profesional. Semoga bermanfaat!

You may also like

Leave a Comment