Sekarang memang sudah tren pemakaian skincare. Tidak hanya perempuan dewasa, remaja putri pun melakukannya. Bahkan, tidak sedikit pula remaja putra metropolitan yang mulai lebih peduli penampilan. Siapa si yang tidak senang mempunyai wajah yang bersih terawat? Kamu jadi lebih percaya diri saat mau wawancara kerja hingga presentasi bisnis.
Namun, jangan lupa untuk waspada akan ciri-ciri skincare berbahaya. Jangan sampai niat merawat kesehatan kulit dan menjaga penampilan malah jadi bumerang, hanya karena salah pilih produk skincare. Maunya punya kulit sehat idaman, yang ada malah rusak tak keruan.
Nah, biar tidak sampai kejadian, simak dulu beberapa ciri produk skincare di bawah ini. Kalau kamu banyak menemukan contoh-contoh di bawah ini, sebaiknya jangan dibeli, ya.
1. Warnanya Mencolok
Secara hukum alam, semua yang terlihat indah dengan warna mencolok belum tentu aman. Contoh: katak panah warna emas meski terlihat indah punya racun yang mematikan. Begitu pula dengan tanaman kuping gajah (caladium) yang berwarna pink di bagian tengah, tetapi dapat menyebabkan sesak napas.
Begitu pula dengan produk kosmetik seperti skincare. Bila warnanya cerah dan cantik, seperti kuning atau putih mutiara, sebaiknya jangan dibeli. Terlebih lagi, iklannya menjanjikan hasil yang bagus dalam waktu super singkat. Ada kemungkinan produk tersebut menggunakan zat pewarna tekstil yang justru berbahaya bagi kulit.
2. Memiliki Bau Menyengat
Meskipun tidak langsung tercium, hati-hati bila membeli produk skincare. Bila wanginya seperti parfum, enduslah sedikit lebih dekat. Ada kemungkinan wanginya palsu, apalagi bila saat diendus lebih dekat, bau menyengat yang malah tercium. Namun, ada juga yang dari awal, baunya memang sudah ‘aneh’.
Bau menyengat yang lazim tercium pada produk skincare merupakan salah satu dari ciri-ciri skincare berbahaya. Biasanya, aroma yang tercium terasa seperti bau logam yang pekat. Ini disebabkan oleh bahan kimia berat yang digunakan di dalam produk tersebut. Agar tidak mudah ketahuan, produsen biasanya menyemprotkan weangian dalam jumlah banyak. Makanya, bila tidak jeli mengendus isinya, kamu bisa salah beli dan malah meracuni diri sendiri.
3. Terasa Lengket Saat Digunakan
Bila masih mudah dibersihkan dengan air tanpa sisa, biasanya level kelengketan produk skincare masih relatif lebih aman. Namun, bila rasanya lengket sekali seperti mengoleskan lem, patutlah kita waspada dengan produk tersebut.
Ciri-cirinya adalah rasa lengket yang tidak bisa cepat hilang, meskipun sudah dicuci pakai air berkali-kali. Selain itu, produk juga susah membaur di kulit. Bila ini sampai terjadi, kemungkinan besar produk skincare tersebut tidak aman untuk digunakan di kulit. Proses produksinya pun juga kurang baik. Segeralah berhenti memakai produk tersebut dan belilah yang lain lebih teliti. Bila masih ragu, ada baiknya konsultasi dulu dengan dokter kulit atau ahli dermatologi.
Baca juga: Ya Ampun, Di Cek Dulu Sini! 5 Cara Mengatasi Alergi Kosmetik!
4. Mengubah Warna Kulit Dalam Waktu Singkat
Bagi yang kurang sabar dengan proses panjang, pasti maunya yang serba kilat. Makanya, begitu menemukan produk skincare yang dapat mengubah warna kulit dalam waktu singkat, senangnya bukan main. Tidak perlu merasa minder terlalu lama, deh.
Sayangnya, semua yang serba instan itu belum tentu bagus, apalagi menyehatkan. Tidak hanya makanan, begitu pula produk kecantikan.
Bila sampai menemukan produk skincare seperti ini, berhati-hatilah. Pasalnya, produk ini lazim berbahan merkuri. Bahan kimia ini menawarkan hasil kilat, tetapi dengan risiko kesehatan jangka panjang. Kulit wajah yang terkena merkuri malah bisa tambah rusak parah sehingga biaya ke dokter malah jauh lebih mahal daripada produk skincare yang sudah kamu beli. Tidak mau, bukan?
5. Menyebabkan Iritasi Pada Kulit
Pertanda yang satu ini relatif berisiko tinggi karena langsung terasa oleh pemakainya. Misalnya: produk skincare yang tidak mencantumkan kandungan yang jelas. Bila belum ketahuan, pengguna biasanya baru mengetahui bahayanya begitu merasakan gejalanya di kulit.
Misalnya: kulit menjadi lebih sensitif hingga menderita iritasi. Nah, bila sudah merasakan gejala ini meskipun baru sekali, sebaiknya langsung hentikan pemakaian. Periksakan diri pada dokter kulit atau ahli dermatologi. Sesudah itu, carilah produk perawatan kulit yang lebih aman dengan saran dokter.
Ada juga reaksi lain pada kulit, seperti gatal-gatal dan kemerahan. Bila ini yang terjadi, hentikan juga pemakaian produk tersebut. Hindari menggaruk agar tidak bertambah infeksi.
6. Memiliki Kandungan Merkuri
Kadang ada produsen yang dengan jujur mencantumkan merkuri dalam daftar kandungan produk perawatan kulit mereka. Misalnya: mercurous chloride, calomel, mercuric, mercurio, atau bahkan mercury. Pokoknya, merkuri, merkuri, dan sekali lagi merkuri.
Nah, bila menemukan tulisan ini pada kemasan produk skincare yang baru mau kamu beli, batalkan segera niatmu. Carilah produk lain yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya tersebut. Lagi pula, yang lebih penting justru kulit yang sehat dan bersih, bukan kulit berwarna putih. Biarkan kulitmu bersinar cerah alami, bukan gara-gara merkuri.
7. Tidak Ada Izin BPOM
BPOM (Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan) tidak hanya mengurus obat dan makanan. Lembaga ini juga ikut mengawasi peredaran produk kosmetik, yang secara tidak langsung termasuk bagian dari obat-obatan juga.
Tugas BPOM juga memastikan semua produk kosmetik, termasuk perawatan kulit atau skincare, aman saat beredar bebas. Jangan sampai penggunanya dirugikan akibat kandungan produk yang membahayakan kesehatan. Makanya, jangan beli produknya bila tidak ada stempel izin BPOM pada kemasan.
Bila ingin memastikan produk tersebut sesuai dengan izin BPOM, kamu bisa langsung mencari tahu lewat laman resmi BPOM. Kamu juga bisa mencari tahu di aplikasi digital mereka sekarang. Bila produk yang sedang kamu incar sama sekali tidak terdaftar di sana, sebaiknya tidak usah membelinya.
Bila menemukan produk skincare tanpa izin BPOM, kamu juga bisa melaporkannya pada BPOM. Jadilah konsumen yang kritis demi kebaikan bersama, tidak hanya diri sendiri.
Baca juga: Sebelum Pakai, Begini Cara Cek Skincare BPOM Untuk Produk
8. Membuat Ketergantungan
Ah, apa iya ada produk skincare yang menyebabkan ketergantungan? Menurut dr.Erlina Pricilla Sitorus, Sp.DV., spesialis kulit, sebenarnya produk semacam itu tidak menyebabkan ketergantungan. Memang pada kenyataannya, kita harus rajin merawat kesehatan kulit kita dengan produk yang tepat.
Namun, sesungguhnya yang menyebabkan ketergantungan adalah pengguna produk yang tidak sabar dan menginginkan hasil instan, apalagi bila produknya menunjukkan hasil yang juga instan. Padahal, bila memilih produk yang tepat dan memakai sesuai aturan, tidak akan ada cerita ketergantungan hingga membahayakan kesehatan kulit sendiri.
Selain itu, produk skincare yang aman tentu saja berbeda-beda, tergantung jenis kulit pemakainya. Mereka yang mempunyai kulit berminyak tentu saja tidak akan memakai produk untuk kulit kering. Maka itu, sekali lagi, jangan lupa baca kemasan produk dengan lebih teliti. Bila sudah menemukan yang tepat, aman, dan membuat rasa nyaman, tidak perlu khawatir lagi.
Nah, inilah semua ciri-ciri skincare berbahaya bagi kesehatan kulitmu. Merawat diri memang kewajiban semua orang, baik laki-laki maupun perempuan. Jangan sampai salah pilih produk agar tidak sengsara kemudian. Jadilah konsumen cerdas, cermat, dan kritis, demi kesehatan jangka panjang kulitmu. Jika Anda sedang menggunakan jasa maklon skincare, pastikan untuk menggunakan bahan skincare yang aman di kulit.