Home Bisnis Maklon Ingin Memulai MLM? Ketahui Jenis MLM di Pasaran Ini

Ingin Memulai MLM? Ketahui Jenis MLM di Pasaran Ini

by CORIATE

Menjalankan bisnis bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu sistem bisnis yang mungkin sudah pernah kamu dengar sebelumnya adalah MLM atau multi level marketing. Sebelum terjun ke dalam bisnis ini, kamu perlu memahami terlebih dahulu pengertian dan jenis MLM.

Dilansir dari Investopedia, istilah MLM merujuk pada strategi pemasaran yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan dengan melakukan penjualan produk maupun layanan secara langsung. Perusahaan MLM akan mengajak para anggota yang ada untuk menjual dan mempromosikan produk atau layanan kepada individu lain kemudian membawa masuk anggota baru untuk masuk ke dalam lingkup bisnis. MLM juga dikenal dengan referral marketing atau pemasaran jaringan (network marketing).

Jenis MLM (Multi Level Marketing)

Seperti yang disebutkan di pembukaan artikel, MLM memiliki beberapa tipe cara kerja dan memiliki beberapa software mlm khusus. Secara umum, ada 3 jenis MLM yang banyak digunakan yakni sistem binary plan, sistem matrix dan sistem break away. Meski ada beberapa sistem lain, sistem-sistem tersebut merupakan bentuk hybrid atau perpaduan dari 3 sistem utama yang ada. Untuk memahami perbedaan ketiganya, simak penjelasan berikut ini!

Baca juga: Software MLM: Dari Jenis Sampai Tips Memilihnya untuk Bisnis!

1. Sistem Binary Plan

jenis mlm binary

Sistem ini sering disebut dengan ‘two-legged’ plan karena hanya mengandalkan dua frontline saja. Binary plan merupakan sistem MLM yang paling populer. Dalam sistem ini, masing-masing anggota hanya bisa menambahkan 2 downline di bawah mereka. Dua downline ini disebut dengan kaki kanan dan kiri.

Pemberian kompensasi dalam MLM sistem binary sebagian besar didasarkan pada volume penjualan, bukan tingka penjualan. Ini bisa membantu mempercepat kerja tim dan kolaborasi. Strukturnya yang mudah dipahami dan sederhana membuatnya paling cocok diterapkan dalam bisnis multilevel marketing.

2. Sistem Matrix

jenis mlm matrix

Karena banyak yang menganggap bahwa sistem binary hanyalah permainan uang semata, maka dibuatlah sistem baru dalam MLM yang disebut dengan matrix. Sebagai bentuk pengembangan dari binary plan, dalam sistem ini digunakan 3 frontline. Begitu juga selanjutnya sampai ke tingkat downline di bawahnya.

3. Sistem Break Away

jenis mlm sistem break away

Sistem selanjutnya yang banyak digunakan dalam bisnis MLM adalah sistem break away. Sistem ini menggunakan kelebaran sebagai basis utama. Artinya, semakin banyak frontline yang tergabung dalam bisnis tersebut, semakin tinggi pula kompensasi yang akan didapat. Sayangnya ada sejumlah kelemahan dalam sistem ini. Salah satunya adalah agen yang harus mengatur semua sendirian.

Sistem break away juga memungkinkan downline untuk melampaui upline-nya. Di awal, biasanya kompensasi yang didapatkan oleh mitra jumlahnya kecil. Angka ini akan naik di posisi atas. Karena di awal karier hanya ada sedikit bonus, perusahaan MLM biasanya akan memberikan iming-iming bonus perekrutan bagi mereka yang berhasil membawa anggota baru.

Baca juga: Sudah Tahu Tentang Skema Piramida? Cari Tahu, Yuk!

Sistem Multi Level Marketing

Ada beberapa langkah atau cara kerja dalam bisnis MLM yang perlu kamu ketahui. Beberapa langkah tersebut antara lain adalah:

1. Agen Distributor Disponsori oleh Distributor di Sebuah Perusahaan

agen distibutor

Agar anggota baru tertarik untuk bergabung dalam jaringan bisnis MLM yang sedang dibangun, agen yang sudah masuk duluan akan menjadi sponsor. Mereka akan menugaskan anggota baru untuk menawarkan produk atau layanan perusahaan dan mencari sebanyak mungkin mitra bisnis baru dan bergabung bersama distributor lain yang sudah ada. Dengan cara inilah, bisnis MLM akan terbentuk menjadi jaringan yang luas.

2. Membayar Uang Pendaftaran (Uang Pangkal)

uang pangkal

Untuk bisa menjadi anggota baru dalam jaringan MLM, biasanya kamu akan diminta membayar uang pangkal atau pendaftaran dengan nilai yang sudah ditetapkan. Setelahnya, kamu akan diberi kartu anggota, buku pedoman, dokumen terkait profil perusahaan, selebaran produk dan berbagai kelengkapan lain yang akan memudahkan kamu untuk merekrut distributor berikutnya.

3. Menandatangani Kontrak atau Perjanjian

tanda tangan kontrak atau perjanjian

Sebagai tanda ikatan bisnis yang terjalin antara kamu dengan perusahaan, kamu juga akan diminta untuk melengkapi formulir sekaligus menandatangani surat perjanjian. Adanya surat perjanjian ini akan mengikatmu sebagai anggota bisnis. Artinya, semua kewajiban dan aturan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan wajib kamu patuhi. Sebagai imbal balik, kamu akan diberi komisi atau bonus dari perusahaan serta pedoman tentang cara menjalankan bisnis yang baik dan benar. Kamu juga biasanya bisa membeli produk dari perusahaan dengan harga yang lebih murah (harga distributor).

4. Menjual Produk

menjual produk mlm

Langkah berikutnya yang harus dilakukan setelah seseorang menandatangani kontrak dengan perusahaan MLM adalah menjual produk perusahaan kepada pelanggan. Biasanya penjualan menggunakan teknik direct selling yakni bertemu langsung secara tatap muka dengan konsumen. Agar banyak yang membeli, seorang distributor MLM biasanya memiliki kecakapan dalam menjelaskan keunggulan, manfaat dan kualitas produk yang ingin dijual.

5. Mengembangkan Jaringan (Networking)

Jaringan Bisnis Network Marketing

Ini merupakan langkah paling penting dari sistem bisnis MLM. Agar bisnis berkembang, kamu harus mampu membangun jaringan seluas mungkin. Ada beragam cara yang bisa dilakukan oleh seorang distributor MLM untuk menjalin lebih banyak relasi antara lain dengan menemui pelanggan prospektif hingga menjelajahi pasar.

Jika seorang distributor mampu mengembangkan jaringan yang luas, ia akan memperoleh banyak imbalan mulai dari potongan harga, bonus hingga rewards menggiurkan lainnya seperti mobil mewah atau paket liburan ke luar negeri. Inilah yang akan membuat distributor yang ada semakin berkembang dan distributor baru semakin banyak yang masuk.

Baca juga: Disimak Yuk! Kelebihan dan Kekurangan Multi Level Marketing

Perbedaan MLM dengan Bisnis Konvensional

Ilustrasi sekelompok orang pekerja bisnis multi level marketing

Kebanyakan orang memahami MLM sebagai bisnis menjual produk murah dengan harga yang mahal. Namun sebenarnya yang membedakan MLM dengan bisnis konvensional adalah proses bisnisnya.

Jika pada bisnis biasa, urutan distribusi barang dimulai dari pabrik kemudian dilanjutkan ke distributor, agen, grosir dan pengecer hingga sampai ke konsumen, dalam bisnis MLM prosesnya lebih ringkas. Dari pabrik, produk akan langsung masuk ke tangan distributor yakni anggota dari MLM itu sendiri. Artinya, ada beberapa proses yang ditiadakan dalam bisnis MLM. Urutan yang ditiadakan itulah yang keuntungannya dibagikan kepada distributor (dalam hal ini anggota MLM tersebut).

Dalam sistem MLM, distributor akan mendapatkan kompensasi dari perbandingan langsung usaha yang telah mereka upayakan dalam menjual produk. Sementara dalam bisnis konvensional, keuntungan terbesar merupakan milik pemilik bisnis, jajaran direksi dan distributor. Walaupun pengecer mendapatkan keuntungan juga, namun dibandingkan dengan nilai keuntungan pemilik bisnis dll, nilainya cenderung lebih kecil.

MLM sendiri diakui di Indonesia sebagai salah satu bentuk usaha yang legal, selama perusahaan yang beroperasi memiliki SIUP. Namun karena maraknya bisnis MLM abal-abal, kamu tetap harus berhati-hati dalam memilih. Pasalnya selain bisa merugikan, bisnis MLM abal-abal yang tidak berizin berpotensi mendatangkan masalah hukum yang menyulitkan.

Baca juga: MLM Syariah: Haram atau Tidak Menurut Islam?

Itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang pengertian dan jenis MLM. Tertarik bergabung atau justru ingin mendirikan bisnis MLM sendiri? Pastikan kamu menjalankannya sesuai aturan, ya!

You may also like

Leave a Comment