Beberapa tahun belakangan ini muncul berbagai brand kosmetik dan skincare baru, baik brand internasional maupun lokal. Jenis produknya pun beragam, mulai dari facial wash, moisturizer, sunscreen, sampai serum dengan berbagai varian. Semuanya berlomba-lomba memikat konsumen dengan iklan yang menarik beserta klaim-klaim yang meyakinkan.
Tak hanya iklan, berbagai brand juga menggandeng beauty vlogger/blogger dan influencer untuk me-review produknya. Harapannya konsumen akan tertarik karena idolanya pun menggunakan produk tersebut. Tidak lupa berbagai bentuk promosi dan diskon yang gencar lewat toko online maupun offline.
Tidak heran kita kepincut untuk mencoba produk tersebut. Meskipun demikian, kita perlu mewaspadai efek gonta-ganti skincare bagi wajah. Tetaplah selektif dalam memilih skincare. Jangan sampai harapan wajah jadi cerah bercahaya justru berubah jadi malapetaka.
Apa Sih Efek Gonta-Ganti Skincare?

Wajar jika ingin mencoba berbagai produk skincare karena berharap akan mendapatkan manfaat yang lebih baik daripada skincare yang kita pakai sekarang. Namun, sebelum memutuskan untuk berganti skincare, sebaiknya kamu pertimbangkan risikonya. Paling tidak, kamu bisa mengambil tindakan jika produk itu ternyata tidak cocok untuk kulit wajahmu.
1. Tidak Mendapatkan Perubahaan yang Berarti
Semua hal butuh proses, tidak ada yang instan. Demikian halnya dengan pemakaian skincare. Sekalipun klaimnya bagus, misalkan mengurangi jerawat dan mencerahkan kulit, bukan berarti kulitmu akan bebas jerawat dan cerah seketika. Justru kamu perlu khawatir jika sebuah produk memberikan efek cerah seketika. Jangan-jangan produk tersebut mengandung merkuri yang justru berbahaya bagi kulit.
Baca juga: Harus Waspada! Ini Ciri-Ciri Wajah yang Terkena Merkuri!
Dengan terburu-buru mengganti produk skincare karena hasilnya tidak langsung terlihat, kamu tidak akan mendapatkan perubahan yang berarti. Setidaknya gunakanlah produk tersebut sampai jangka waktu yang disebutkan oleh brand tersebut. Yang tidak boleh dilupakan ialah penggunaannya harus rutin dan sesuai anjuran yang tertera dalam kemasan atau brosurnya.
2. Bisa Terjadi Iritasi Kulit dan Alergi
Aturan pertama yang harus kamu ketahui sebelum memilih skincare ialah mengenali jenis kulitmu. Setelah tahu jenis kulitmu, kamu bisa menentukan apa kebutuhannya dan perlakuan yang tepat untuknya. Baru kemudian kamu memilih produk dengan kandungan yang sesuai dengan kebutuhan kulitmu.
Memilih produk skincare secara sembarangan karena kepincut iklan akan berbahaya bagi kulitmu jika ternyata mengandung zat yang justru memperparah kondisi kulitmu. Misalnya, kulitmu jenis sensitif sehingga butuh skincare yang kadar alkoholnya rendah serta bebas parfum dan pewarna. Jika kamu memilih produk dengan kandungan tersebut, justru kulitmu akan mengalami iritasi dan alergi.
Selain menyebabkan iritasi dan alergi, pemakaian produk skincare yang bergonta-ganti akan menyebabkan kulitmu resisten. Produk yang kamu pakai tidak akan memberikan hasil yang maksimal. Jika memang ingin mengganti produk skincare karena tidak cocok, setidaknya kamu memberi jeda beberapa saat. Biarkan kulitmu “beristirahat” sampai ia siap untuk memakai skincare kembali.
3. Kulit Wajah Bisa Rusak
Efek paling menyeramkan dari bergonta-ganti skincare ialah merusak kulit wajah. Terlebih lagi jika produk skincare tersebut ternyata mengandung zat yang keras atau membahayakan kulit. Selain membuang uang membeli produk tersebut, kamu juga harus menguras dompet untuk memeriksakan kulitmu ke dokter spesialis kulit.
Baca juga: Diliat Dulu Ya Say! 7 Kandungan Skincare yang Aman Ini
Untuk menghindari masalah ini, sebaiknya kamu mencari informasi sebanyak mungkin tentang produk skincare tersebut. Ada baiknya juga kamu berkonsultasi ke dokter spesialis kulit agar mendapatkan informasi mengenai kondisi kulit wajahmu. Harapannya kamu bisa memilih skincare yang sesuai dengan kebutuhan.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Produk Skincare?

Jika memang produk skincare yang kamu gunakan terasa tidak memberikan efek yang signifikan, kamu boleh saja menggantinya dengan produk yang baru. Untuk memutuskannya, kamu perlu memperhatikan beberapa faktor.
1. Terjadi Perubahan Cuaca
Di Indonesia, musim hanya ada dua, yakni musim hujan dan kemarau. Perbedaannya pun tidak terlalu besar. Kamu tidak harus bergonta-ganti skincare. Namun, jika kamu butuh kelembapan ekstra bagi kulit ketika musim kemarau, kamu bisa beralih ke moisturizer dengan tekstur yang lebih rich.
Lain halnya dengan negara-negara subtropis, dalam satu tahun terjadi empat kali pergantian musim. Perbedaan suhu antara satu musim dan musim lain cukup signifikan. Kebutuhan perlindungan dari sinar matahari antara musim dingin dan musim panas tentunya berbeda. Pada musim panas, kamu butuh sunscreen dengan SPF lebih besar karena waktu siang lebih panjang.
2. Bertambahnya Umur
Penuaan merupakan hal yang tidak bisa kita hindari. Seiring bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk memproduksi zat alami bagi kulit, seperti kolagen dan minyak tentunya menurun. Kebutuhan kita akan skincare pun berubah.
Untuk memenuhi kebutuhan ini, kita perlu skincare yang bersifat anti-aging. Kita perlu menggunakan skincare yang mengandung kolagen untuk mempertahankan elastisitas kulit. Demikian halnya dengan moisturizer yang efek lembapnya lebih karena kulit akan cenderung lebih kering karena penurunan produksi minyak.
3. Perubahan Hormon pada Tubuh
Tak hanya usia, perubahan yang sifatnya biologis pun akan berpengaruh terhadap hormon seseorang. Permasalahan ini lebih banyak ditemui pada perempuan sehubungan dengan aktivitas organ reproduksinya, yaitu menstruasi, hamil, melahirkan, menyusui, dan menopause. Pada setiap tahapan tersebut, terjadi perubahan hormon yang juga berpengaruh terhadap kondisi kulit perempuan.
Saat terjadi pubertas, kulit perempuan akan rentan terhadap jerawat sehubungan dengan hormon estrogen yang mulai aktif. Ia butuh skincare yang bisa membantu meredakan jerawat, misalnya salycilic acid. Ketika hamil atau menjalani program hamil, ia juga perlu mempertimbangkan skincare yang aman untuk janin. Demikian juga halnya ketika menopause sehingga hormon estrogennya menurun sehingga kulitnya lebih kering dan mulai keriput.
4. Aktivitas Sehari-hari
Kebutuhan kita akan skincare juga dipengaruhi oleh kegiatan kita sehari-sehari. Aktivitas di dalam dan di luar ruangan tentunya akan berpengaruh terhadap kebutuhan kita akan perlindungan dari sinar matahari. Jika lebih banyak beraktivitas di luar ruangan, tentunya kita butuh perlindungan ekstra sehingga butuh sunscreen dengan SPF lebih tinggi atau sunblock.
Demikian juga halnya dengan beberapa produk yang akan bereaksi negatif jika terkena sinar matahari. Retinoid yang kita maksudkan untuk mengurangi jerawat dan anti-aging misalnya, akan meningkatkan sensitivitas kulit jika terpapar sinar matahari. Niat hati supaya kulit mulus, justru kulit kita akan mengalami sunburn dan bruntusan.
5. Reaksi Alergi
Ketika kita baru saja mencoba produk skincare baru, barangkali akan terjadi reaksi tertentu. Tunggu sampai beberapa hari karena mungkin saja kulit kita sedang beradaptasi. Namun, jika reaksinya berkepanjangan dan mengganggu, sebaiknya hentikan pemakaian. Bisa jadi produk tersebut memang tidak cocok untuk kulitmu. Kembalilah ke produk lama yang terbukti tidak menyebabkan alergi.
Melihat berbagai risiko berbahaya sebagai efek gonta-ganti skincare, sebaiknya kamu pertimbangkan masak-masak jika ingin mengganti skincare. Jika sudah cocok dengan produk skincare tertentu, sebaiknya diteruskan saja. Tahanlah menghadapi berbagai godaan untuk check out keranjang belanjaanmu. Toh belum pasti yang baru dan klaimnya bagus benar-benar cocok bagi kulitmu.