Memilih produk make up dan skincare tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Selain memahami jenis kulit dan kebutuhanmu, ketahui pula bahan-bahan kimia yang terkandung dalam produk tersebut. Jangan sampai bahan kimia tersebut tidak memberikan efek terhadap kulitmu atau justru membahayakan sehingga kulitmu justru jadi rusak.
Selain komposisi, kemasan produk kecantikan sering kali mencantumkan istilah teknis terkait formulasi produk kecantikan. Beberapa di antaranya yang sering disebut ialah non-comedogenic, no fragrance, hypoallergenic, paraben free, dermatology tested. Terkait permasalahan jerawat dan komedo, banyak yang merekomendasikan produk kecantikan berlabel non-comedogenic. Apa arti non comedogenic?
- Apa sih Arti Non Comedogenic?
- Kenapa Saya Harus Menggunakan Produk Non-Comedogenic?
- Apakah Non-comedogenic Sama dengan Oil Free Label?
- Komposisi Apa yang Dihindari Produk Berlabel Non-comedogenic
- Komposisi yang Biasa Digunakan di Produk Berabel Non-comedogenic
- Ada Garansi Ga Sih, Produk Dengan Non Comedogenic Bisa Menjauhkan Komedo dan Jerawat?
Apa sih Arti Non Comedogenic?

Secara sederhana, arti non comedogenic adalah zat yang tidak berpotensi menyumbat pori-pori kulit dan menyebabkan breakouts. Pemakaian produk kecantikan non-comedogenic akan menghindarkan kulitmu dari masalah komedo dengan jerawat.
Meskipun demikian, istilah ini lebih banyak digunakan dalam strategi pemasaran daripada medis. FDA (The Food and Drug Administration) tidak menetapkan standar mengenai bahan kimia yang diklaim tidak menyumbat pori-pori kulit. Belum ada penelitian lebih lanjut untuk membuktikan bahwa produk dengan klaim tersebut benar-benar tidak menyebabkan penyumbatan.
Non-comedogenic memang , bukan berarti produk non-comedogenic bisa mengobati jerawat. Produk non-comedogenic hanya bersifat mencegah permasalahan kulit akibat penyumbatan pori-pori kulit. Jika kamu mengalami jerawat parah, kulitmu membutuhkan perlakuan ekstra, misalnya dengan perawatan di klinik atau menggunakan produk yang memang diformulasikan untuk mengatasi jerawat.
Kenapa Saya Harus Menggunakan Produk Non-Comedogenic?
Jerawat dan komedo merupakan permasalahan kulit yang sangat banyak ditemui pada kulit wajah. Awal mula kemunculan keduanya ialah terjadinya penyumbatan pada folikel rambut atau pori-pori kulit akibat penumpukan sel kulit mati dan penumpukan minyak.
Sesungguhnya, minyak merupakan bahan alami untuk mempertahankan kulit agar tetap elastis, kencang, dan bercahaya. Dengan kata lain, minyak wajah alami berfungsi untuk membuat wajah terlihat awet muda. Minyak ini dihasilkan oleh kelenjar minyak atau sebum yang letaknya di bawah permukaan kulit.
Sayangnya, produksi minyak ini kerap kali membawa dampak yang tidak menyenangkan. Di satu sisi, kulit terlihat lebih muda, tetapi di sisi lain rentan terhadap berbagai masalah seperti jerawat dan komedo. Masalah ini sering kali membuat seseorang jadi tidak percaya diri. Itu sebabnya, pemilik kulit berminyak dan berjerawat sebaiknya memilih produk kecantikan yang bersifat non-comedogenic agar tidak terjadi penyumbatan pada pori-pori kulitnya.
Apakah Non-comedogenic Sama dengan Oil Free Label?

Banyak yang salah kaprah menyamakan non-comedogenic dengan oil free. Nyatanya, non-comedogenic tidaklah berarti benar-benar bebas dari minyak. Sekalipun bersifat tidak menyumbat pori-pori kulit dan mengurangi produksi sebum, non-comedogenic masih mungkin mengandung minyak.
Yang perlu kita tahu ialah tidak semua minyak bersifat comedogenic. Padahal, ada beberapa jenis minyak yang justru bersifat non-comedogenic. Misalnya, grapeesed oil, jojoba oil, sunflower oil, neem oil, dan sweet almond oil. Minyak-minyak ini justru berisiko rendah menyumbat pori-pori kulit.
Komposisi Apa yang Dihindari Produk Berlabel Non-comedogenic

Untuk mengenali apakah produk yang kamu beli itu non-comedogenic atau tidak, sebaiknya kamu membaca dengan jeli kemasan produknya. Pada bagian ingredients, sebaiknya tidak termuat bahan-bahan yang sifatnya comedogenic.
Studi yang dilakukan pada tahun 1984 terhadap kelinci menyatakan bahwa bahan-bahan berikut bersifat comedogenic, yakni isopropik palmitat, butil stearat, ispropil isostearat, isostearil neopentanoat, myristyl myristate, desil oleat, oktil stearate, oktil palmitat, isosetil stearate, propilen glikol-2, lanolin, dan turunan ter batu bara.
Studi yang lebih baru menyatakan bahan-bahan berikut ini juga bersifat comedogenic. Misalnya turunan minyak bumi, cocoa butter, asam oleik, ekstrak alga, sodium lauril sulfat, coconut oil, palm oil, linseed oil, dan wheat germ oil.
Bahan-bahan yang bersifat comedogenic biasanya ditemui pada beberapa produk kecantikan, seperti toner, make up, sunscreen, dan moisturizer. Di antara beberapa produk tersebut, yang paling berpotensi mengandung bahan comedogenic ialah foundation. Sesuai fungsinya, foundation memang digunakan untuk menutupi kulit agar terlihat halus sehingga hasil riasan menjadi flawless.
Demikian halnya dengan make up yang digunakan untuk menutupi beberapa kekurangan pada kulit wajah dan menonjolkan kelebihannya. Itulah sebabnya jangan menggunakan foundation dan make up terlalu tebal sehingga pori-pori tidak bisa “bernapas”. Jika tidak diperlukan, sebaiknya istirahatkan kulitmu dan berbagai make up yang berat.
Komposisi yang Biasa Digunakan di Produk Berabel Non-comedogenic
Sekalipun beberapa produk memberikan klaim non-comedogenic, sebaiknya kamu tetap mencermati ingredients-nya. Selain beberapa minyak yang telah disebutkan, bahan non-comedogenic lainnya antara lain aloe vera, alantion, vitamin C, rosewater, dimetikotin, dan witch hazel. Bahan-bahan non-comedogenic ini biasanya dapat dijumpai dalam produk pembersih wajah, make up, sunscreen, dan moisturizer.
Baca juga: 4 Manfaat Sunblock untuk Wajah, Kulit No Belang-Belang Club
Ada Garansi Ga Sih, Produk Dengan Non Comedogenic Bisa Menjauhkan Komedo dan Jerawat?

Tidak ada produk yang bisa memberi jaminan 100% bahwa kulitmu akan bebas dari permasalahan sesuai klaimnya. Hal ini disebabkan reaksi setiap orang terhadap orang tidaklah sama. Demikian juga halnya dengan bahan kimia yang dikombinasikan non-comedogenic, barangkali jika berdiri sendiri-sendiri tidaklah bersifat non-comedogenic.
Sekalipun produk tersebut mengklaim tidak menutup pori-pori, kamu harus waspada jika blackhead dan whitehead justru semakin banyak dan wajahmu justru mengalami breakout. Jerawat pun tidak serta-merta hilang karena produk ini tidaklah bersifat mengobati. Masih ada kemungkinan jerawat muncul jika kamu tidak menggunakan produk yang memang dikhususkan untuk kulit berjerawat.
Langkah yang paling tepat untuk benar-benar mengatasi jerawat dan komedo ialah berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit, melakukan perawatan di klinik, dan menggunakan produk-produk yang disarankan untuk mengatasi masalah tersebut. Sebaiknya kamu menghentikan pemakaian produk ketika kamu merasa produk tersebut justru membuat kulitmu semakin bermasalah.
Selain klaim non-comedogenic, kamu juga perlu memperhatikan testur produk yang kamu gunakan. Sesuaikan tekstur produk dengan kebutuhan kulitmu. Jika kulitmu jenis berminyak dan berjerawat, usahakan tidak menggunakan produk bertekstur krim atau thick. Tekstur yang thick akan membuat pori-pori kulitmu tertutup. Sebaiknya kamu menggunakan produk yang berbahan dasar air dan bertektsur gel.
Yang paling penting dari sebuah produk bukanlah klaim comedogenic ataupun non-comedogenic. Andaikata produk tersebut sudah kamu gunakan selama beberapa lama dan memang terbukti tidak menghadirkan masalah, teruskan saja. Tidak perlu tergoda dengan produk-produk yang memberikan klaim-klaim meyakinkan.
Sangat bermanfaat bukan dengan mengetahui arti non comedogenic? Kamu bisa lebih selektif memilih produk kencantikan yang sesuai dengan kebutuhan kulitmu. Tak langsung kepincut dengan iklan, kamu bisa memikirkan kembali apakah produkmu yang lama dan sudah terbukti memberikan hasil yang maksimal perlu diganti.
Selain itu, yang tidak kalah penting ialah menjaga kebersihan diri dan menjalani pola hidup sehat. Menggunakan produk non-comedogenic saja tidak akan cukup jika kamu masih malas-malasan membersihkan wajahmu setelah beraktivitas. Demikian juga pola makanmu yang cenderung banyak mengonsumsi junk food, berkadar gula tinggi, dan tinggi kalori. Ditambah lagi jika jam istirahatmu berantakan dan kamu malas-malasan berolahraga.
Barengilah usahamu untuk hidup sehat dengan produk skincare yang tepat. Ingatlah bahwa apa yang kamu konsumsi akan menentukan taraf kesehatanmu. Termasuk juga kesehatan kulitmu.