Tak jarang bisnis MLM dan money game dianggap sama. Padahal, jika Anda kenali seluk beluknya, ada beberapa perbedaan yang dapat membantu Anda untuk mengetahui beda MLM dan money game.
Keduanya memang sering kali disebut-sebut sebagai bisnis yang bikin rugi. Apakah benar demikian? Nah, supaya Anda makin mengerti apa yang dimaksud dengan kedua istilah ini, yuk, baca penjelasan berikut!
Baca juga: Disimak Yuk! Kelebihan dan Kekurangan Multi Level Marketing
1. Berdasarkan Definisi / Pengertian

Dilansir dari beberapa sumber, MLM alias pemasaran berjenjang merupakan strategi pemasaran dimana seseorang akan mendapatkan imbalan dari penjualan yang mereka hasilkan. Selain itu, ia juga akan mendapatkan imbalan dari penjualan yang dibuat oleh orang yang menjadi bawahannya (downline).
Di sisi lain, money game dapat didefinisikan sebagai kegiatan mengumpulkan dana masyarakat yang disertai dengan janji komisi serta bonus dengan cara merekrut anggota baru. Jadi, anggota akan mendapatkan bonus/imbalan hanya jika mereka berhasil merekrut anggota baru. Tidak ada produk yang dijual dalam money game. Kalaupun ada, biasanya barang yang dijual hanyalah kamuflase dan berharga cukup mahal.
2. Berdasarkan Cara Sistem Rekrut Anggota

Sistem perekrutan anggota baik di MLM maupun di money game sebenarnya sama saja. Siapa pun yang mau ikut, maka orang tersebut wajib memenuhi syarat terlebih dahulu sebelum otomatis menjadi ‘downline’.
Hanya saja, pada perekrutan anggota MLM, biasanya Anda akan diminta untuk membeli sebuah produk tertentu sembari menyerahkan uang pendaftaran. Sedangkan pada money game, tidak ada persyaratan membeli produk yang dijual dalam bisnis tersebut. Calon anggota hanya diminta untuk menyerahkan sejumlah uang sebagai bentuk ‘investasi’ untuk mengikuti keanggotaan di bisnis tersebut.
3. Berdasarkan Jenis Produk yang Dijual

Perbedaan antara MLM dan money game selanjutnya terkait produk berupa barang/jasa yang dijual. Hal ini merupakan salah satu perbedaan mendasar yang membedakan MLM dan money game. Pasalnya, pada bisnis MLM, Anda akan menjumpai ada produk paket barang/jasa yang harus ditawarkan pada konsumen. Anda mendapatkan keuntungan dari selisih harga ‘modal’ Anda dengan harga yang dijual kepada konsumen.
Di sisi lain, money game tidak memiliki produk yang jelas untuk ditawarkan ke konsumen. Maka dari itu, yang biasanya ditawarkan kepada konsumen hanyalah iming-iming keuntungan cepat minim resiko yang didapat dalam waktu singkat.
4. Berdasarkan Besarnya Biaya Pendaftaran

Baik MLM maupun money game sama-sama membutuhkan biaya pendaftaran. Maksudnya, jika Anda ingin menjadi anggota bisnis tersebut, Anda wajib membayarkan sejumlah uang sebagai tanda bukti komitmen. Sering kali, nominal yang dipatok cukup besar.
Nah, pada kasus MLM, biasanya ada produk yang akan Anda peroleh setelah mendaftar dan menjadi anggota. Memang, tentu ada biaya keanggotaan yang perlu Anda bayar, namun biasanya harga produk masih lebih besar daripada harga biaya keanggotaan itu sendiri.
Money game pun mewajibkan adanya biaya pendaftaran. Sayangnya, biaya ini bukanlah untuk membeli produk—melainkan untuk memberi bonus perekrutan kepada anggota yang merekrut Anda (tanpa Anda ketahui tentunya). Pastinya, dana ini akan masuk juga ke pundi-pundi sang pemilik bisnis money game.
Supaya Anda bisa balik modal, tentunya Anda harus melakukan usaha, bukan? Sayangnya, dalam konteks money game, tidak ada produk yang bisa Anda jual. Satu-satunya cara untuk mendapatkan modal Anda kembali adalah dengan menawarkan produk investasi yang Anda ketahui itu kepada orang lain. Dengan demikian, Anda akan mendapatkan bonus dari perekrutan anggota tersebut.
5. Berdasarkan Sumber Pendapatan

Dari mana sumber pendapatan para peserta MLM dan money game? Kedua jenis bisnis ini memiliki sumber yang berbeda dalam mendapatkan keuntungannya.
Sebagaimana sudah disebutkan, dalam bisnis MLM, Anda akan memiliki produk berupa barang/jasa untuk dijual kepada konsumen. Biasanya, Anda diberi harga khusus dari perusahaan karena Anda merupakan anggota MLM. Nah, harga yang Anda sebutkan kepada calon konsumen akan berbeda. Dari selisih harga inilah Anda akan memperoleh pendapatan.
Lalu, dari mana sumber pendapatan orang-orang yang ikut serta money game? Sumber pendapatan peserta money game berasal dari dana anggota lain yang baru join. Jadi, pada model bisnis ini, yang terjadi hanyalah redistribusi dana semata.
Hal inilah yang menyebabkan money game jadi suatu hal yang berbahaya bagi anggotanya. Jika anggota gagal merekrut anggota baru, maka skema money game akan mudah ambyar. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan karena suplai dana jadi berkurang, padahal tuntutan return atas investasi yang diberikan harus tetap dibayarkan.
Meski demikian, tak jarang ada orang yang nekat menjadikan dirinya sendiri sebagai anggota karena tidak mampu merekrut anggota. Misalnya, si A sudah menjadi anggota dengan modal Rp10 juta. Lalu, sebagai anggota bisnis money game, ia diminta untuk merekrut 3 anggota baru. Hal ini berarti ia perlu menghabiskan uang Rp30 juta + Rp10 juta di awal sebagai modal. Padahal, komisi yang ia dapatkan belum tentu setara dengan modal yang ia bayarkan.
Masalah tak berakhir sampai di situ. A juga perlu mencari anggota untuk tiga anggota ‘palsu’ tadi, bukan? Nah, hal ini jugalah yang dapat menyebabkan kerugian besar bagi mayoritas orang yang ikut model bisnis money game ini.
6. Berdasarkan Kesepakatan Janji Bonus

Janji bonus pada MLM biasanya didasarkan pada seberapa banyak penjualan produk. Meski demikian, ada juga MLM yang memberi bonus karena perekrutan anggota baru. Janji bonus ini sering kali berbeda satu dengan yang lain sebab sistem yang diterapkan perusahaan MLM juga berbeda.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, sistem bonus yang diterapkan untuk sistem money game biasanya didasarkan murni pada perekrutan anggota baru. Pasalnya, tidak ada produk yang dijual dalam bisnis money game. Sehingga, bonus berkat penjualan produk tidak ada pada sistem money game.
7. Berdasarkan Ada Tidaknya Izin Usaha

Jika dibandingkan dengan MLM, sistem money game biasanya tidak disertai adanya izin usaha. Selain itu, tidak ada lembaga pengawas seperti OJK yang mengawasi jalannya bisnis money game. Maka dari itu, mengikuti bisnis money game bisa dikatakan berisiko tinggi.
Meski MLM tidak menjamin selalu untung, setidaknya saat ini sudah cukup banyak perusahaan MLM resmi yang memiliki SIUPL (Surat Izin Penjualan Langsung). Surat izin yang dikeluarkan oleh BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) ini menunjukkan bahwa perusahaan MLM ini diakui secara resmi oleh negara sebagai perusahaan yang diizinkan melakukan sistem pemasaran bertahap.
Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Ini Pentingnya Mengurus SIUPL Usaha
Nah, itulah sekilas informasi mengenai perbedaan MLM dan money game. Dengan adanya informasi tersebut, diharapkan Anda mengerti bahwa tidak semua MLM adalah money game. Ada perbedaan jelas di antara keduanya.
Tertarik memulai bisnis MLM? Anda mungkin sudah punya gambaran bisnis yang akan dijalankan, namun masih bingung bagaimana memulainya. Tenang saja, Anda bisa bekerja sama dengan kami. Kami menyediakan layanan jasa pembuatan website, software MLM atau aplikasi untuk mendukung bisnis MLM Anda. Anda tentu sudah tahu bahwa keberadaan SIUPL menjadi salah satu beda MLM dan money game, bukan? Kami juga bisa membantu Anda untuk mengurus SIUPL. Dengan demikian, usaha MLM Anda bisa diakui negara sebagai bisnis MLM yang terpercaya.